SEJARAH BENDERA
Pengertian bendera
Pengertian bendera
Bendera merupakan lambang kedaulatan kemerdekaan
dimana Negara yang memiliki dan mengibarkan bendera sendiri berarti Negara itu
bebas mengatur segala bentuk aturan Negara tersebut.Bendera pusaka adalah bendera yang dikibarkan
didepan rumah soekarno, beberapa saat setelahdia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Bendera pusaka dijahit oleh ibu Fatmawati yang dikibarkan setiap
tahun di istan presiden pada saat upacara.
Ukuran
bendera
- Selalu dengan berbanding 2 : 3, maksimal tidak lebih besar dari bendera pusaka 2 x 3 m, dan minimal tidak lebih kecil dari 120 x 180 cm.
- Besar atau kecil ukuran bendera yang akan digunakan disesuaikan dengan keadaan gedung / halaman / tempat bendera itu dikibarkan.
- Khusus untuk dalam ruangan ditentukan ditentukan ukuran 70 x 105 cm.
- Khusus untuk KRI, bentuk, ukuran dan penggunaannya diatur tersendiri sesuai dengan ukuran (besar/kecilnya) kapal.
Sejarah bendera
Bangsa Indonesia purba ketika masih yang bertempat di Asia
Tenggara
6000 tahun yang lalu yang menganggap matahari
dan bulan merupakan benda yang sangat berharga dalam perjalanan hidup manusia,
penghormatan terhadap benda langit itu disebut “SURYA CANDRA” . Bangsa purba
Indonesia menghubungkan matahari dengan warna merah dan bulan dengan warna
putih kedua lambing tersebut melambangkan kehidupan yaitu :
-
Warna
merah melambangkan darah cirri manusia yang masih hidup
-
Warna
putih melambangkan getah ari tumbuhan yang masih hidup
-
Warna
merah dan putih dianggap melambangkan keagungan, kejayaan, dan kesaktian.
Selain itu, ada pendapat bahwa warna
merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan
Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang
memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit,
kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera
perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih
sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar
merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang
Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka
raja-raja Sisingamangaraja I-XII. Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang –
pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna
merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit,
matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. Di zaman kerajaan
Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah
simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan
nama Woromporang. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro
memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda.
Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian
nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah
putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun
1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan.
Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945,
ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu pula.
Ø
Arti
Warna
Bendera Indonesia
memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah
melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya
saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi
sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang
suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip
dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia,
terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan
adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan
putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi
sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna
merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya
unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang
bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Merah Putih Pada Abad 20
Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
Makna Bendera Merah Putih
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubun utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unn utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
0 comments:
Post a Comment